Selain sebagai profesional, saya juga seorang content creator. Jadi bekerja di rumah, khususnya di studio mini di lantai dua, lumayan sering, terutama di malam hari, dan tentu saja, di akhir pekan.
Seperti lazimnya di kota-kota lain di Indonesia, udara Jakarta lumayan panas. Bahkan suhu di dalam rumah pun juga bikin gerah. Ini bisa mengganggu konsentrasi dan merusak mood dalam proses membuat content.
Apa saja faktor yang bisa membuat bekerja di rumah jadi nyaman? Ada beberapa hal, misalnya desain interior, kelengkapan perangkat kerja, pencahayaan hingga pendingin udara.
Agar bisa bekerja nyaman di rumah, teknologi pendingin ruangan tentu mutlak diperlukan. Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, selain kenyamanan dan keamanan dari sisi kesehatan, teknologi yang hemat energi juga tak kalah, supaya ramah di kantong juga.
Paling tidak ada tiga elemen kunci—penyejuk udara, ventilasi udara, dan pemurnian udara— yang dapat memastikan kita menikmati udara berkualitas
Saya memilih pendingin udara Panasonic yaitu AC 2 IN 1 (AC+ Air Purifier) tipe XPU5XKJ untuk dipasang di studio di rumah. Paling tidak ada sejumlah alasannya:
●Inverter dengan fitur Eco mode: fitur ini bisa mengurangi konsumsi listrik hingga 50% sehingga dapat dinyalakan bersamaan dengan perangkat elektronik lainnya tanpa khawatir listrik padam. Dapat menghemat listrik hingga 1 juta/tahun loh!
●Nanoe
X (AC 2 IN 1 -> AC + Air Purifier): fitur ini sangat unik: bisa melawan beragam virus yang berterbangan di udara, melumpuhkan bahteri, jamur, mengurangi bau tak sedap, bahkan mampu melembapkan kulit dan rambut. Hebatnya lagi, fitur NanoeX dapat diaktifkan meskipun AC dalam keadaan tidak menyala dan hanya mengonsumsi listrik sebesar 25 watt saja.
●Comfort Cloud: Kita bisa mengatur dan mengontrol berbagai fitur AC jarak jauh kapan pun dan di mana pun dari gadget Anda!
The post Pengalaman Memilih AC Hemat Listrik appeared first on BudiPutra.com.
